Dukung Subsidi Transportasi Pemko Medan, Jumongkas Hutagaol: Maksimalkan Kolaborasi Medan Berkah

Direktur Utama PT Medan Bus Transport Jumongkas Hutagaol mendukung sepenuhnya program subsidi transportasi gagasan Bobby Nasution

topmetro.news – Direktur Utama PT Medan Bus Transport Jumongkas Hutagaol mendukung sepenuhnya program subsidi transportasi gagasan Bobby Nasution. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu tindakan tepat sasaran, berkaitan dengan kenaikan harga BBM.

“Kita tidak mempersoalkan kenaikan harga BBM. Karena kita juga paham, bahwa pemerintah terpaksa melakukan hal itu dengan berbagai pertimbangan. Apalagi kemudian, pemerintah melakukan program bantuan terhadap warga terkena dampak kenaikan BBM. Termasuk juga sebagaimana program Wali Kota Medan, yaitu subsidi transportasi,” kata Jumongkas kepada media, Minggu (9/10/2022).

Domisili Penerima

Hanya saja menurut Jumongkas, bahwa masih perlu penyempurnaan soal subsidi transportasi tadi, khususnya soal domisili penerima manfaat. Ini berkaitan dengan domisili pada KTP, sebagai salah satu syarat bisa menerima manfaat.

Pasalnya, lanjut JH, sapaan akrabnya, mayoritas pengguna dan juga supir angkutan kota (angkot) adalah warga yang menggunakan KTP domisili luar Kota Medan. Sedangkan yang bisa menerima manfaat subsidi transportasi adalah yang ber-KTP Medan.

“Kita tahu, bahwa mayoritas warga Kota Medan sudah menjadi konsumen angkutan online. Sedangkan untuk ojek online, yang menerima manfaat adalah para driver,” katanya.

“Di lain pihak, kita juga harus tahu bahwa trayek angkot adalah dari perbatasan ke perbatasan. Angkot saat ini cenderung jadi moda transportasi bagi warga luar Kota Medan yang bekerja di Kota Medan. Demikian juga dengan supirnya, rata-rata domisi luar Kota Medan, sehingga KTP juga luar Kota Medan,” sambung JH.

Ia mengungkapkan, bahwa di tengah antusiasnya masyarakat, banyak yang berharap bisa merasakan manfaat, namun terpaksa harus ‘gigit jari’. Hal itu karena mereka terbentur dengan persyaratan harus ber-KTP Medan.

Oleh karena itu, lanjutnya, maka pengelola subsidi transportasi perlu memikirkan hal ini. Bagaimana supaya anggaran puluhan miliar itu bisa sampai ke seluruh pengguna angkot dan supirnya, meski bukan ber-KTP Medan.

“Itulah sebabnya saya katakan, supaya jargon Kolaborasi Medan Berkah itu dimaksimalkan atau diperluas. Misalnya mengajak pemerintah daerah di luar Kota Medan untuk ikut serta berkolaborasi, tentunya di bawah koordinasi Pemprov Sumut,” usulnya.

Sebagaimana berita sebelumnya, Pemko Medan sudah mulai menyalurkan bantuan subsidi terdampak penyesuaian kenaikan harga BBM. Ada pun pelaku jasa transportasi yang menerima bantuan subsidi tersebut yakni driver ojek online (ojol), becak bermotor (betor) dan angkutan umum.

Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis mengatakan, ada sebanyak 17.229 penerima manfaat di sektor transportasi. Terdiri dari driver ojol, betor, dan angkutan umum. Mereka menerima bantuan subsidi sebesar Rp600.000 hingga tiga bulan ke depan.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment